A. Kromosom
Menurut Wilhelm Roux , kromosom adalah pembawa faktor
keturunan. Eksperimen T. Bovery dan Ws. Sutton membuktikan bahwa kromosom
membawa material genetik. Panjang kromosom antara 0,2 – 50 mikrondengan
diameter antara 0,2-20 mikron. Setiap kromosom terdiri atas sentromer dan
lengan. Berdasarkan lentak sentromer dan lengan, bentuk kromosom dibedakan
menjadi empat macam yaitu :
1. Bentuk telosentrik, yaitu jika letak sentromer berada di
ujung.
2. Bentuk akrosentrik, yaitu jika letak sentromer mendekati
ujung.
3. bentuk submetasentrik, yaitu jika letak sentromer gak
jauh dari ujung kromosom dan biasanya membentuk huruf L atau J.
4. Bentuk metasentrik, yaitu jika letak sentromer berada
ditengah sehingga panjang masing-masing lengan sama.
Sentromer merupakan bagian kepala kromosom yang berfungsi
mengatur pergerakan kromosom pada waktu pembelahan mitosis. Bagian lengan
kromosom terdiri atas selaput benang-benang kromosom atau benang nukleosom.
Pada nukleosom inilah terdapat gen-gen yang dibangun oleh molekul DNA. Pada
setiap spesies, makhluk hidup yang berinti mengandung sejumlah kromosom yang
tetap. Jumlah kromosom tidak ada hubungannya dengan tingkat atau derajat
individu. Makhluk hidup yang diploid (2n) akan menghasilkan sel yang haploid
(n) pada sel kelaminnya. Hal ini mengakibatkan zigot yang terbentuk pad
aperistiwa fertilisasi bersifat diploid.
B. Gen
Gen ditemukan oleh W. Johannsen untuk mengganti istilah
faktor, elemen, atau determinan pada zaman Mendell. Menurut Morgan, gen adalah
suatu zarah yang kompak dan menempati suatu lokus pada kromosom yang mengandung genetika dan mengatur sifat
menurun tertentu. Jadi funsi gen adalah:
1. Mengatur pertumbuhan/perkembangan dan metabolisme
individu.
2. Menyampaikan informasi genetik dari generasi ke generasi
berikutnya.
Tempat gen dalam kromosom yang homolog disebut lokus. DNA
dibentuk oleh tiga macam molekul , yaitu gule pentosa, asam fosfat, dan basa
nitrogen. Basa nitrogen terdiri atas.
1. Basa pirimidin, yaitu basa yang terdiri atas Timin (T),
dan sitosin (S)
2. Basa purin, yaitu basa yang terdiri atas guanin (G) dan
adenin (A).
Menurut Watsin dan cricks berdasarkan analisis foto defraksi
sinar X model DNA digambarkan sebagai tangga tali rangkap yang terpilin yang
disebut double helix. Deretan gigisan gula dan asam fosfat merupakan ibu
tangga, sedangkan dua dari empat basa nitrogen sebagai anak tangga.
Basa-basa nitrogen yang berpasangan senantiasa tetap, yaitu :
1. Guanin dengan sitosin (G-S) atau
2. adenin dengan timin (A-T)
Pada setiap DNA, purin dan pirimidin terikat pada gula
deoksiribosa dan sebuah fosfat. Unit ini disebut nukleotida. Macam-macam
nukleotida yaitu :
1. adenin nukleotida : adenin-deoksiribosa-fosfat
2. Guanin nukleotida : guanin-deoksiribosa-fosfat
3. sitosin nukleotida : sitosin-deoksiribosa-fosfat
4. Timin nukleotida : timin-deoksiribosa-fosfat
Berdasarkan letaknya, gen dibedakan menjadi dua macam
sebagai berikut.
1. kromosom : gen yang terletak pada kromosom dalam inti.
2. Plasmagen : gen yang terletak pada plasma.
C. struktur kimia materi genetik
Kromosom terdiri atas DNA dan protein. Informasi genetik
yang mengatur aktivitas sel terletak dalam struktur DNA-Nya dan bukan pada
proteinnya. Makin banyak jumlah kromosom, makin besar kandungan DNA-Nya. DNA
terdiri atas rangkaian beberapa nukleotida. Nukleotida mengandung nukleosida
yang terikat dengan asam fosfat, sedang nuklleosida terdiri atas basa nitrogen.
1. Replikasi DNA
DNA mempunyai kemampuan heterokatalik, yaitu mampu membentuk
molekul kimia lain dari sebagian rantainya dan autokatalik, yaitu mampu
memperbanyak diri. Gambar replikasi DNA menurut watson dan cricks.
Ketika terjadi pembelahan mitosis, pita kembar yang berpilin
pada DNA akan dilepas sebagian oleh enzim DNA polimerase pada ikatan hidrogen
antara purin dan pirimidin. Iakatan tersebut lemah, sehingga mudah pecah
dibandingkan dengan ikatan kovalen antara fosfat dan deoksiribosa. Setelah
ikatan masing-masing berjauhan, selanjutnya akan membentuk pasangan baru.
Sebagai contoh, rantai A mendapat pasangan baru B’, sedangkan rantai B mendapat
pasangan baru A’ maka terbentuk dua DNA yang masing-masing memiliki rantai AB’
dan A’B.
2. Kode genetik
Pada struktur DNA, rangkaian purin dan pirimidin
berkelompok-kelompok. Masing-masing kelompok terdiri atas tiga basa nitrogen
(triplet) yang disebut kodogen (kode genetik). Kodogen tertentu mennetukan
jenis asam amino yang harus dirangkai. Gambaran rangkaian tersebut dapat
dilihat sebagai berikut.
Dalam tubuh manusia terdpat 20 macam asam amino dengan
kode-kode genetiknya, seperti pada tabe berikut ini.
No
|
Nama asam amino
|
Triplet (kodogen)
|
1
|
Alanin
|
GCA, GCG, GCC, GCU
|
2
|
Arginin
|
CGA, CGG, CGC, CGU
|
3
|
Asparagin
|
AAC, AAU
|
4
|
Asam aspartat
|
GAC, GAU
|
5
|
Sistein
|
UGC, UGU
|
6
|
Asam glutamat
|
GAA, GAG
|
7
|
Glutamin
|
CAA, CAG
|
8
|
Glisin
|
GGC, GGU
|
9
|
Histidin
|
CAC, CAU
|
10
|
Isoleusin
|
AUC, AUU
|
11
|
Leusin
|
CUA, CUG, CUC, CUU, UUA, UUG
|
12
|
Lisin
|
AAA, AAG
|
13
|
Metionin
|
AUA, AUG
|
14
|
Fenilalanin
|
UUC, UUU
|
15
|
Prolin
|
CCA, CCG, CCC, CCU
|
16
|
Serin
|
UCA, UCG, UCC, UCU
|
17
|
Treonin
|
ACA, ACG, ACC, ACU
|
18
|
Tritopan
|
UGA, UGG
|
19
|
Tirosin
|
UAC, UAU
|
20
|
valin
|
GUA, GUG, GUC, GUU
|
3. Perbedaan DNA dan RNA
Perbedaan antara DNA dan RNA dapat dilihat di tabel berikut.
No
|
DNA (Deoksiribsa Nucleid Acid)
|
No
|
RNA (Ribosa Nucleid Acid)
|
1
|
Hanya terdapat dalam kromosom.
|
1
|
Selain di nukleus, juga terdapat di sitoplasma terutama di ribosom.
|
2
|
Berbentuk rantai doubel helix.
|
2
|
Berbentuk rantai tunggal.
|
3
|
Kadar tetap dan fungsinya mengendalikan faktor genetis dan sintesis
protein.
|
3
|
Kadarnya tidak tetap dan fungsinya sebagai sintesis protein.
|
4
|
Basa nitrogen terdiri atas purin (adenin(A) dan (guanin(G), dan
pirimidin (sitosin (S) dan timin (T).
|
4
|
Basa nitrogennya terdiri atas purin : adenin(A) dan guanin (G)dan
pirimidin : sitosin (S) dan urasil(U)
|
5
|
Menggunakan deoksiribosa sebagai komponen gulanya.
|
5
|
Menggunakan ribosa sebagai komponen gulanya.
|
4. Macam-macam RNA
RNA meliputi RNA duta (RNA-d), RNA transfer (RNA-t), dan RNA
ribosom (RNA-r).
a. RNA duta (RNA-d)
RNA-d berfungsi membawa informasi genetis. RNA-d bertindak
sebagai pola cetakan untuk membentuk polipeptida dengan mengatur urutan asam
amino dari polipeptida yang disusun. RNA-d disebut juga kodon, karena bertugas
membawa kode-kode geneti an sebagai cetakan untuk mensintesis prootein.
b. RNA transfer (RNA-t)
RNA-t berfungsi menterjemahkan kodon dari RNA-d dan sebagai
pengikat asam amino yang disusun menjadi protein didalam ribosom. Pada RNA-t
terdapat bagian yang berfungsi sebagai antikodon yang berhubungan dengan kodon
dan bagian lain yang berfungsi mengikat asam amino.
c. RNA ribosom (RNA-r)
RNA-r terdapat
didalam ribosom dan dihasilkan oleh gen khusus yang terletak di kromatin pada
nukleus.
5. Mekanisme sintesis protein
Proses sintesis protein melibatkan DNA, RNA-d, RNA-t, dan
RNA-r. Sintesis protein dibangun didalam ribososm dengan asam amino yang
terdapat didalam plasma sebagai bahannya. Sintesis protein terjadi melelui 2
tahap sebagai berikut.
a. Tahap transkripsi
proses pembentukan RNA oleh DNA disebut transkripsi . pada
proses transkripsi , transfer informasi genetika dapat berlangsung dari DNA ke
RNA. Rantai ganda DNA dibuka oleh enzim polimerase RNA, sekaligus memecu
penggabungan ribonukleosida trifosfat pada rantai tunggal DNA. Melekatnya enzim
polimerase RNA dan DNA tersebut akan menyebabkan terbukanya sebagian kecil dari
rantai DNA panjang. Akibatnya, basa-basa nitrogen yang telah bebas pada rantai
tunggal DNA akan bekerja sebagai cetakan untuk terbentuknya rantai RNA.
Ribonukleosida trifosfat yang telah ada yaitu ATP, GTP, STP,
dan UTP akan terikat pada basa nitrogen yang sesuai dari rantai DNA. Dalam hal
ini, ATP akan menempel pada basa nitrogen timin, GTP akan menempel pada basa
nitrogen sitosin, STP pada basa nitrogen guanin, dan UTP pada basa nitrogen adenin.
Dua buah fosfat dari masing-masing ribonukleosida trifosfat akan menjadi
ribonukleosida monofosfat. Dengan bantuan enzim polimerase RNA, ribonukleosida
monofosfat akan bergabung membentuk rantai ribonukleotida, yang selanjutnya
membentuk rantai tunggal RNA. Setelah beberpa saat pembentukan, RNA melepaskan
diri dari cetakan DNA. Dengan terlepasnya rantai RNA, maka ikatan hidrogen pada
rantai DNA yang telah terputus akan bergabung lagi sehingga terbentuk lagi
rantai ganda DNA.
Sintesis RNA dimulai dengan basa adenin atau guanin, dalam
hal ini ditentukan oleh basa nitrogen yang terdapat pada rantai DNA cetakan.
Hasil rantai tunggal RNA ini adalah RNA-d yang segera keluar dari nukleus sel
menuju ribosom pada sitoplasma. Satu molekul RNA-d membuat untaian ribosom
untuk mmensintesis polipeptida.
b. Tahap translasi
setelah pada tahap transkripsi RNA-d melekat ke ribosom maka
RNA-t aktif mengikat asam amino yang larut dalam plasma. Tiap RNA-t mengikat
asam amino tertentu, selanjutnya dibawa ke ribosom. Ujung RNA-t berkaitan
dengan RNA-d melalui basa nitrogen pasangannya. Basa nitrogen RNA-d yang
setangkup dengan basa nitrogen RNA-d disebut antikoodon.
Skema perjalanan sintesis protein yaitu:
1. DNA-t mencetak RNA-d untuk membawa informasi pembentukan
protein berdasar urutan basa nitrogennya.
2. RNA-d keluar dari inti menuju ribosom dalam plasma.
3. RNA-t menuju ke ribosom membawa asam amino yang sesuai
dengan kodon yang dibawa RNA-d. RNA-t bergabung dengan RNA-d sesuai dengan
pasangan basa nitrogen.
4. asam-asam amino yang terjadi berjajar-jajar dengan urutan
yang sesuai kode. Asam amino didalam ribosom akan membentuk suatu rangkaian
yang disebut polipeptida. Kumpulan polipeptida disebut protein.
2 komentar:
Sipp, trimakasi, sangat membantu.
subhanaallah, sangat keren
Posting Komentar